Refreshing view

Thursday, 26 June 2008

Kepribadian

Menurut Florence Littaeur dalam bukunya, kepribadian manusia dibagi menjadi 4 watak utama, yaitu sebagai berikut:

1. Sanguinis (Ekstrovert)
Orang berwatak Sanguinis ini adalah orang yang bisa menarik perhatian banyak orang, hidup penuh warna, setia kawan, suka bergaul, banyak bicara, menyukai seni. Namun tidak teratur dalam mengerjakan tugas ataupun pekerjaan.

2. Koleris (Ekstrovert)
Orang yang biasanya menjadi pemimpin dengan sifat yg keras dalam berargumen, merasa benar, pandai mengatur tapi tidak mau diatur.

3. Melankolis (Introvert)
Orang berwatak Melankolis adalah tipikal orang yang serba terencana. Harus menyelesaikan sesuatu sesempurna mungkin. Pemikir yang tangguh. Loyal terhadap teman. Namun jika sudah mempunyai masalah akan mudah sekali tersinggung, sensitif, terlalu mendramatisir masalah yg sedang dihadapi. Sehingga mudah sekali tertekan, bahkan stress.

4. Pleghmatis (Introvert)
Orang yang sangat tidak bisa untuk mengatakan 'tidak' kepada orang lain. Sukar menolak ajakan. Pendiam, namun pembawaannya tenang dan menenangkan suasana di sekitarnya. Jarang dianggap oleh orang di sekitarnya.


Namun watak-watak tersebut tidak 100% dimiliki seseorang. Ada watak yang dominan dimiliki seseorang, misalkan 'A' 48% berwatak Melankolis, 30% Pleghmatis, 15% Koleris, dan 7% Sanguinis. Berarti 'A' dominan berwatak Melankolis cenderung Pleghmatis.
Manakah watak dominan Anda???

Read more...

Monday, 26 May 2008

Forum Alumni KIR SMA Negeri 8 Bogor

Alhamdulillah...
Pada tanggal 24 Mei 2008 lalu, para alumni KIR SMA Negeri 8 Bogor berkumpul di serambi atas kampus SMA Negeri 8 Bogor, tepatnya di Mesjid Baiturrahman, untuk mendiskusikan beberapa hal penting.

Berikut ini adalah minutes of meeting (risalah rapat) yang telah dibahas:
Hari / Tgl : Sabtu / 24 Mei 2008
Waktu : Pkl. 11.00 WIB - 14.30 WIB
Tempat : Mesjid Baiturrahman
Topik : Manajemen KIR SMA Negeri 8 Bogor & Forum Alumni
Jml Peserta : 6 orang
Moderator : Iffa S.F

1. Manajemen KIR SMA Negeri 8 Bogor
Dimulai dari penyelarasan lambang/logo KIR SMAN 8 Bogor tercinta. Berdasarkan hasil rapat, maka akan diadakan lomba membuat logo KIR SMAN 8 Bogor untuk para KIR Eighter's kelas X dan XI, tapi tidak menutup kesempatan untuk sesepuh KIR kelas XII untuk mengikuti lomba tersebut. Jadi kompetisi ini merupakan lomba internal. Logo yang dibuat haruslah memiliki makna tersendiri especially untuk KIR SMA Negeri 8 Bogor. Dikumpulkan dalam bentuk gambar di atas kertas atau kanvas ataupun dalam bentuk softcopy dengan format jpg.,jpeg.,bmp.,png., atau pdf. (untuk yang satu ini silakan disimpan di disket / CD milik sendiri atau jika ingin di simpan di Flashdisk / USB (Universal Serial Bus) boleh milik sendiri jika ada, tapi jika tidak ada akan disediakan oleh penyelenggara). Rencananya lomba ini akan diadakan setelah Ujian Semester 2, tepatnya saat Class Meeting. Bagi kawan-kawan KIR Eighter's yang berminat silakan menghubungi sesepuh KIR kelas XII. Jangan lupa tulis makna dari logo tersebut. Insya Allah hadiahnya bermanfaat untuk pemenang lomba ini.
Setelah logo selesai, maka KIR SMAN 8 Bogor akan segera mengup-date website ini, database dan seluruh manajemen yang berkaitan. Mudah-mudahan semua ini menjadi pijakan yang bermakna untuk kemajuan KIR SMA Negeri 8 Bogor. Aamiin.

2. Forum Alumni
Pada tanggal 24 Mei 2008 ba'da Dzuhur, terbentuklah forum alumni KIR SMA Negeri 8 Bogor secara resmi, yaitu dengan nama Ex-KIR Eighter's Club walaupun para pengurusnya belum dibentuk sampai dengan saat ini. Forum ini merupakan wadah pemersatu para alumni KIR Eighter's yang sudah resign dari keanggotaan KIR SMA Negeri 8 Bogor agar tidak loss contact dan memperkuat ukhuwah satu sama lain sesama alumni. Mudah-mudahan forum ini berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan terbaik para alumni KIR Eighter's. Karena tidak terasa sudah 3 generasi yang menjadi alumni dan sekarang 2 generasi masih berada di lingkungan keanggotaan KIR SMA Negeri 8 Bogor. Alhamdulillah.
Selain itu, anggota Ex-KIR Eighter's Club juga akan mengadakan acara alumnus reunion sekitar bulan Oktober 2008 ke depan. Untuk acara alumnus reunion tersebut, telah dibentuk susunan kepanitiaannya sebagai berikut:
Ketua : Neng T.S
Sekretaris : Martina S
Bendahara : Siti Maemunah & Mega Nastasia A
Sie. Acara : Dewi M
Sie. Doc. : Iffa S.F
Sie. Logistic : Safarudin H

Nb.: Jika terdapat perubahan dan penambahan akan diberitahukan selanjutnya.

Demikian penyampaian yang berhubungan dengan kegiatan KIR SMA Negeri 8 Bogor. Informasi selanjutnya silakan hubungi salah satu dari panitia yang tertera di atas. Terima kasih atas kunjungannya. Sukses selalu KIR SMA Negeri 8 Bogor & Ex-KIR Eighter's Club!
Read more...

Tuesday, 29 April 2008

PROFESSOR TERMUDA

Nelson Tansu meraih gelar Profesor di bidang Electrical Engineering di Amerika sebelum berusia 30 tahun. Karena last name-nya mirip nama Jepang, banyak petinggi Jepang yang mengajaknya "pulang ke Jepang" untuk membangun Jepang. Tapi Prof. Tansu mengatakan kalau dia adalah pemegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila.

Namun demikian, ia belum mau pulang ke Indonesia . Kenapa?



Nelson Tansu lahir di Medan ,20 October 1977. Lulusan terbaik dari SMA Sutomo 1 Medan. Pernah menjadi finalis team Indonesia di Olimpiade Fisika. Meraih gelar Sarjana dari Wisconsin University pada bidang Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics (AMEP) yang ditempuhnya hanya dalam 2 tahun 9 bulan, dan dengan predikat Summa Cum Laude. Kemudian meraih gelar Master pada bidang yang sama, dan meraih gelar Doktor (Ph.D) di bidang Electrical Engineering pada usia 26 tahun. Ia mengaku orang tuanya hanya membiayai-nya hingga sarjana saja. Selebihnya, ia dapat dari beasiswa hingga meraih gelar Doktorat. Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Profesor di Lehigh University tempatnya bekerja sekarang.

Thesis Doktorat-nya mendapat award sebagai "The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award" mengalahkan 300 thesis Doktorat lainnya. Secara total, ia sudah menerima 11 scientific award di tingkat internasional, sudah mempublikasikan lebih 80 karya di berbagai journal internasional dan saat ini adalah visiting professor di 18 perguruan tinggi dan institusi riset. Ia juga aktif diundang sebagai pembicara di berbagai even internasional di Amerika, Kanada, Eropa dan Asia .

Karena namanya mirip dengan bekas Perdana Menteri Turki, Tansu Ciller, dan juga mirip nama Jepang, Tansu, maka pihak Turki dan Jepang banyak yang mencoba membajaknya untuk "pulang". Tapi dia selalu menjelaskan kalau dia adalah orang Indonesia . Hingga kini ia tetap memegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila dan tidak menjadi warga negara Amerika Serikat. Ia cinta Indonesia katanya. Tetapi, melihat atmosfir riset yang sangat mendukung di Amerika , ia menyatakan belum mau pulang dan bekerja di Indonesia . Bukan apa-apa, harus kita akui bahwa Indonesia terlalu kecil untuk ilmuwan sekaliber Prof. Nelson Tansu.

Ia juga menyatakan bahwa di Amerika, ilmuwan dan dosen adalah profesi yang sangat dihormati di masyarakat. Ia tidak melihat hal demikian di Indonesia . Ia menyatakan bahwa penghargaan bagi ilmuwan dan dosen di Indonesia adalah rendah. Lihat saja penghasilan yang didapat dari kampus. Tidak cukup untuk membiayai keluarga si peneliti/dosen. Akibatnya, seorang dosen harus mengambil pekerjaan lain, sebagai konsultan di sektor swasta, mengajar di banyak perguruan tinggi, dan sebagianya. Dengan demikian, seorang dosen tidak punya waktu lagi untuk melakkukan riset dan membuat publikasi ilmiah. Bagaimana perguruan tinggi Indonesia bisa dikenal di luar negeri jika tidak pernah menghasilkan publikasi ilmiah secara internasional?

Prof. Tansu juga menjelaskan kalau di US atau Singapore ,gaji seorang profesor adalah 18-30 kali lipat lebih dari gaji professor di Indonesia . Sementara, biaya hidup di Indonesia cuma lebih murah 3 kali saja. Maka itu, ia mengatakan adalah sangat wajar jika seorang profesor lebih memilih untuk
tidak bekerja di Indonesia .

Panggilan seorang profesor atau dosen adalah untuk meneliti dan membuat publikasi ilmiah, tapi bagaimana mungkin bisa ia lakukan jika ia sendiri sibuk "cari makan".

Read more...